WahanaNews-Mandalika | Mantan pembalap Yamaha, Maverick Vinales masih mengingat pengalaman buruknya di Yamaha. Vinales mengungkapkan banyak orang jahat di Yamaha.
Vinales hengkang dari Yamaha ketika musim MotoGP 2021 belum usai, tepatnya pada bulan Agustus 2021 dan memutuskan bergabung dengan Aprilia.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Vinales tinggalkan Yamaha dalam situasi kurang kondusif, lantaran Vinales dan Yamaha memiliki konflik. Pengalaman tidak menyenangkan itu yang terus diingat Vinales.
Dikutip dari Motosan, Vinales mengatakan banyak orang jahat di Yamaha. Kejujuran itu dianggap Vinales sebagai efek dari situasinya di Yamaha.
"Saya memberitahu Anda sebagai akibat dari situasi saya di Yamaha, saya melihat banyak kejahatan," ujar Vinales.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Saya bertemu banyak orang jahat, tapi juga [banyak] orang baik. Sebuah pengalaman yang membuat saya sedikit lebih dingin dengan orang-orang di luar hidup saya," ucap Vinales menambahkan.
Pembalap berusia 27 itu juga tidak berkomentar banyak soal Direktur Tim Yamaha Lin Jarvis yang tidak memuji Vinales setelah sang pembalap meninggalkan tim itu.
"Sejujurnya, menurut saya diam adalah jawaban terbaik. Tidak ada yang bisa dikatakan. Sangat sedikit orang yang tahu soal apa yang sebenarnya terjadi di sana," kata Vinales.
Menjelang MotoGP Qatar 2022 di Sirkuit Losail, 4-6 Maret mendatang, Vinales tidak memiliki target berlebihan.
"Saya berpendapat bahwa masing-masing memberi tekanan pada dirinya sendiri. Ini adalah tekanan positif, yang mencegah Anda untuk bersantai dan yang membuat Anda ingin melangkah lebih jauh setiap saat," tutur Vinales. [non]