WahanaNews-Mandalika | Enam tahun sudah dokter Mawardi Hamry menghilang tanpa jejak.
Hingga saat ini, dia belum kunjung ditemukan sejak dinyatakan hilang dari rumah dinasnya di Jalan Langko Nomor 31, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 23 Maret 2016.
Baca Juga:
Pjs. Bupati Labuhanbatu Utara Hadiri Peringatan HUT IDI ke-74
Dia menghilang saat masih aktif menjadi Direktur Utama (Dirut) RSUD Provinsi NTB.
Saat menghilang, pihak keluarga berusaha mencari, bahkan menjanjikan bonus kepada orang yang berhasil menemukan Mawardi.
Adik kandung dokter Mawardi, yakni Zulkifli Hamry, mengatakan akan memberi uang Rp 200 juta bagi yang menemukan atau mengetahui keberadaan dokter Mawardi dan hal ini masih berlaku.
Baca Juga:
Kasus Dokter Aulia, Polisi: Pengakuan FK Undip-RS Kariadi soal Bully Permudah Penyelidikan
"Masih berlaku (bonus Rp 200 juta) untuk orang yang menemukan. Atau minimal menunjuk keberadaannya dan kami akan ke sana," katanya, Jumat (9/9/2022).
Dia mengatakan, uang Rp 200 juta itu bukan merupakan sayembara, namun sebagai bentuk terima kasih jika bisa menemukan dokter Mawardi.
"Itu bukan sayembara, tapi sebagai bentuk terima kasih," ujarnya.