"Saat hujan di World Superbike, itu jadi pelajaran penting sekali buat kami untuk bisa lebih mengantisipasi, sehingga dapat memitigasi masalah dengan baik," tambah Sandiaga Uno.
Sementara, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, menjelaskan bahwa kesiapan akomodasi untuk peserta dan pengunjung di MotoGP sudah semakin matang.
Baca Juga:
Bank Mandiri Komit Terapkan Prinsip ESG dalam Jalankan Operasional Perusahaan
Ini terlihat dari sudah adanya beberapa kabin milik Bobobox sebanyak 100-200 unit yang mana ini difungsikan untuk mengantisipasi lonjakan turis.
"Saat ini sudah di lapangan itu Bobobox, bekerja sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk berusaha mencari solusi terhadap keterabatsan jumlah rooms, dan Bobobox berusaha mnembangun 100-200 cabin, masing-masing cabin 2 orang," terang Vinsensius.
Kolaborasi lainnya juga dikerjakan oleh Eiger yang berusaha memberikan kontribusi untuk MotoGP 2022 ini di sektor akomodasi. Jadi, Eiger membangun tenda temporer untuk mengakomodir lonjakan pengunjung, berkaca dari World Superbike 2021.
Baca Juga:
Kementerian ATR/BPN Inginkan Setiap Wilayah Punya Roadmap Penyelesaikan Reforma Agraria
"Upaya-upaya kolaborasi seperti dengan Bobobox dan Eiger seperti ini diharapkan dapat menambah jumlah akomodasi bagi pengunjung. Kami pun tidak menutup pintu jika ada stakeholder lainnya yang mau berkontribusi pada MotoGP 2022," paparnya.
Tak hanya itu, konsep orang datang ke Mandalika dengan kapal dari Bali juga akan dilakukan di MotoGP.
"Tapi, mereka tetap menginap di Bali," kata dia. Hal ini juga sejalan dengan aksi Mas Menteri belum lama yang meresmikan kapal berkapasitas 550 penumpang. "Ini jadi solusi lainnya yang dapat dipakai untuk mengatasi lonjakan pengunjung di acara MotoGP Mandalika," tambah Vinsensius. [rda]