NTB. WahanaNews.co - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan operasi perdana pemasangan permanen pacemaker atau alat pacu jantung permanen pada seorang anak laki-laki (NK) berusia 2,5 tahun dari Kabupaten Lombok Utara.
Direktur RSUD Provinsi NTB, dr Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Rabu, mengatakan bahwa tim medis RSUD Provinsi NTB membawa harapan baru untuk perawatan pasien anak dengan masalah jantung yang serius.
Baca Juga:
Tukar Pengalaman, RS Adam Malik dan Arab Saudi Targetkan Operasi 15 Pasien Jantung
"Alhamdulillah, ini pertama kali kita lakukan di NTB, semoga anak kita (NK) diberikan kesembuhan dan bisa bermain kembali seperti anak - anak yang lainnya," ujarnya.
Pacemaker permanen ini dirancang untuk memberikan impuls listrik secara teratur ke jantung, memastikan ritme jantung yang sehat dan fungsional. Pasien yang menjalani prosedur ini diharapkan dapat kembali beraktivitas dengan lebih normal dan merasa lebih baik.
Dokter Jack sapaan akrab Dirut RSUD Provinsi NTB ini berharap agar RSUD NTB akan terus melakukan inovasi, sehingga kasus jantung khusus anak tidak lagi perlu melakukan rujuk keluar NTB, tetapi cukup ditangani di NTB.
Baca Juga:
Lukas Enembe Sempat Tolak Cuci Darah di RSPAD Gatot Soebroto
"Semoga ke depan kita akan mampu melakukan tindakan dengan penyakit yang lain," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kasus jantung pada anak jarang terjadi di NTB, sehingga RSUD Provinsi NTB akan siap siaga memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan dan tindakan.
"RSUD Provinsi adalah milik Provinsi NTB, artinya memiliki kewajiban memberikan pertolongan dan tindakan agar masyarakat sehat kembali," katanya.
Sementara tim dokter RSUD Provinsi NTB, dr. G.A.R. Prawisanthi, menjelaskan bahwa pasien mengalami Total Av Blok (TAVB), yang merupakan kondisi langka di mana aliran impuls listrik dalam jantung terganggu, mengakibatkan ketidakseimbangan detak jantung dan dampak serius pada kesehatan anak-anak.
"Pada saat itu, pasien datang dengan keluhan kejang dan irama jantungnya hanya 40 kali per menit, seharusnya anak usia 2,5 tahun memiliki irama jantung 90 - 100 kali per menit, kondisi TAVB dalam 10 hari tidak merespon dengan obat-obatan, sehingga kita memutuskan memasangkan alat pacu jantung," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya tetapi sebelum itu dipasang alat pacu temporer yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah di paha, yang bertujuan untuk membackup pemasangan pacu jantung permanen.
Adapun tim medis operasi perdana pemasangan permanen pacemaker pada anak di RSUD Provinsi NTB, terdiri dari tujuh dokter spesialis dan dan tim asisten bedah dan penata anastesi.[ss]