WahanaNews-NTB | Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan pemilihan pemilihan Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak jadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dilaksanakan secara profesional.
Menurutnya, Maruli merupakan sosok yang sangat pantas untuk menjadi Pangkostrad. Diketahui, Maruli merupakan menantu dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
"Jadi penunjukan Maruli benar-benar sesuai dengan penilaian secara profesional dan memang sangat pantas juga menjadi Pangkostrad," kata Andika kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (24/1).
Ia mengatakan bahwa banyak jenderal bintang tiga TNI yang bisa menduduki jabatan Pangkostrad.
Penunjukan orang untuk mengisi jabatan itu, menurutnya, disertai beberapa aspek penilaian.
Baca Juga:
Danpuspom TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024
Salah satunya, latar belakang Maruli yang pernah menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana.
"Jadi mereka-mereka yang eligible, bintang tiga itu banyak dan sekian banyak juga mereka melalui beberapa jabatan," kata dia.
"Dan jabatan pangdam itu sebetulnya adalah salah satu penilaian, aspek penilaian, apakah pada saat menjabat ini ada sesuatu yang kemudian membuat yang bersangkutan layak," sambungnya.
Andika resmi menujuk Maruli sebagai menjadi Pangkostrad, mengisi jabatan yang kosong setelah ditinggal Jenderal Dudung Abdurachman yang beberapa waktu lalu dipromosikan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Sebelum ditunjuk menjadi Pangkostrad, Maruli adalah Penglima Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana.
Dalam keterangan tertulis Pusat Penerangan TNI, pengangkatan Maruli sebagai Pangkostrad tertuang dalam Surat Keputusan Jabatan 328 Perwira Tinggi TNI nomor 66 tahun 2022.
"Pangkostrad dijabat oleh Mayjen TNI Maruli Simanjuntak," demikian petikan keterangan tertulis Puspen TNI, Sabtu (22/1).
Maruli juga diketahui menantu dari Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Maruli sudah angkat suara ketika dianggap menjadi Pangkostrad karena punya hubungan dekat dengan Presiden Jokowi dan Luhut.
Dia tidak mempermasalahkan hal itu. Maruli pun mengakui kenal dekat dengan Presiden Jokowi. Akan tetapi, Maruli mengaku tak pernah meminta jabatan.
"Iya, apa salah kalau saya dekat (istana) yang ngangkat saya bukan saya sendiri. Jadi, saya terus terang (secara) pribadi, saya tau persis Presiden (Jokowi) itu bagaimana bekerjanya, kebetulan saya bertahun-tahun dengan beliau," kata dia di Bali. [dny]