WahanaNews-NTB | Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menginstruksikan penyidik TNI untuk memproses hukum anggota Yonif Raider 631/Antang Kodam XII/Tanjungpura di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Hal itu karena menyusul terjadinya dugaan pemukulan yang dilakukan oknum anggota Yonif Raider tersebut terhadap seorang anggota polisi wanita atau polwan.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
Diketahui, peristiwa pemukulan itu terjadi di Jalan Cilik Riwut KM 03, Palangkaraya sekitar pukul 01.00 WIB terhadap seorang polwan bernama Bripda Tazkia Nabila.
"Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa telah memerintahkan kepada seluruh penyidik dan aparat hukum TNI maupun TNI AD untuk melakukan proses hukum kepada oknum-oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam tindak pidana," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Prantara Santoso, melalui keterangan resminya yang dikutip, Rabu (8/12/2021).
Dalam menangani kasus ini, kata Prantara, penyidik TNI akan berkoordinasi dengan Polri untuk melakukan proses hukum terhadap personel Korps Bhayangkara.
Baca Juga:
Danpuspom TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024
"Para penyidik TNI juga berkoordinasi dengan Polri untuk melakukan proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang diduga terlibat dalam dugaan tindak pidana tersebut," ujarnya.
Sebelumnya seperti diberitakan, tagar #SAVEPOLWAN viral di jagat maya pada Senin (6/12) malam.
Tagar tersebut muncul setelah beredarnya informasi terkait insiden pemukulan terhadap seorang polwan yakni Bripda Tazkia Nabila yang dilakukan oleh sejumlah orang diduga anggota TNI di Palangkaraya.
Adapun peristiwa ini berawal saat anggota Raimas (pengurai massa) melaksanakan patroli penegakan protokol kesehatan dari pukul 20.00 sampai dengan 22.00 WIB.
Pukul 22.30, personel Raimas melanjutkan patroli yang dilakukan di Jalan Kawasan Pameran Temanggung Tilung, Palangkaraya hingga pukul 01.00 WIB.
Usai menjalankan patroli, anggota Raimas melihat kerumunan di Jalan Tjilik Riwut KM 02 tepatnya di depan O2 Cafe and Sport Bar.
Beberapa anggota polisi yang berpatroli pun kemudian turun untuk melerai kerumunan tersebut yang ternyata adalah perkelahian.
Ketika hendak melerai dan mengamankan keributan, mereka malah mendapatkan perlawanan dari orang-orang yang mengaku anggota Batalyon Raider 631 Antang.
Akibatnya, terjadi keributan dan membuat Bripda Niko Laos Risky Marselino mendapat pukulan di bagian bibir dan kepala bagian belakang.
Sementara seorang polwan Bripda Tazkia Nabila Supriadi yang masuk dalam rombongan Raimas tersebut juga mendapatkan pukulan di kepala bagian belakang dan luka memar di tangan bagian kiri. [dny]