WahanaNews-NTB | Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengkritik baliho-baliho bergambar Ketua DPR Puan Maharani di sekitar lokasi yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.
Lucius menilai, jika pemasangan baliho itu memiliki misi politik, maka semestinya dilakukan dengan strategi yang benar.
Baca Juga:
DPR Tunda Proses Capim dan Dewas KPK, Tunggu Pengumuman Kabinet Baru
"Jangan pakai politik koboi. Asal ada momen, sikat aja tanpa memikirkan dampak politisnya itu," kata Lucius kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).
"Ini yang jadi aneh dari politik baliho politisi seperti Puan ini," tambah dia.
Pemasangan baliho di tengah bencana, kata Lucius, justru menjadi bumerang bagi Puan.
Baca Juga:
DPR Restui Pemberhentian Budi Gunawan, Herindra Resmi Jabat Kepala BIN
Pasalnya, publik dinilai akan mempersepsikan Puan menghalalkan segala cara untuk mendulang popularitas politiknya.
"Akhirnya, orang akan mulai berpikir enggak ada lagi ketulusan dari Puan yang tersisa sebagai seorang pribadi maupun sebagai seorang politisi dan Ketua DPR," imbuh dia.
Lucius menambahkan, dalam kondisi bencana seperti itu, yang dibutuhkan masyarakat adalah bantuan, bukannya baliho.