WahanaNews-NTB | Kanal data Statista menunjukkan kini ada sekurang-kurangnya 4,68 miliar pengguna handphone (HP) di dunia. Sebagaimana konsumsi produk teknologi lain, aktivitas penggunaan ponsel yang buruk melahirkan efek bahaya. Salah satunya kebiasaan meletakkan HP di samping kepala saat tidur.
Pendiri Dewan Ilmu Lingkungan dan Toksologi di U.S. National Academy of Science, Devra Lee Davis, sebelumnya telah meneliti efek radiasi elektromagnetik HP terhadap gangguan kesehatan. Berdasarkan penelitiannya di buku Disconnect: The Truth About Cell Phone Radiation, radiasi HP bisa memicu kanker otak apabila sering diletakkan di samping kepala dalam jangka panjang.
Baca Juga:
Polrestabes Medan Berhasil Tangkap 10 Anggota Geng Motor yang Bikin Onar di Medan
Tak hanya itu, sejumlah ahli kesehatan juga mengungkapkan risiko bahaya lainnya yang terjadi jika HP diletakkan di samping kepala, khususnya saat tidur, sebagaimana dilansir dari situs.
1. Peningkatan Risiko Kanker Otak
Radiasi dari ponsel diserap tubuh saat tidur adalah sesuatu hal yang berbahaya. Melansir National Cancer Institute, penelitian dari University of California-Berkeley membuktikan, paparan radiasi bisa meningkatkan risiko penyakit glioma atau kanker otak. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan radiasi ponsel sebagai karsinogen.
Baca Juga:
Pembobol Gudang Handphone Kantor Pegadaian Bekasi Diburu Polisi
2. Ponsel Terbakar
Ini terjadi seiring adanya fenomena yang disebut penumpukan panas. Saat HP sedang mengisi daya, baterai di dalamnya menghasilkan panas. Terlebih ketika ponsel diletakkan di samping kepala maupun di bawah bantal saat tidur, panas tersebut tidak bisa memancar keluar alias terjebak. Akibatnya, suhu ponsel yang semakin panas memicu kerusakan komponen internal hingga membuatnya terbakar.
3. Pola Tidur Terganggu
Berdasarkan penelitian dari University of Michigan, cahaya yang memancar dari layar ponsel mempengaruhi produksi melatonin tubuh hormon yang mengatur pola tidur. Alhasil, waktu istirahat malam menjadi terganggu dan merasa cepat lelah di siang hari. Atau, sebagai gantinya tidur di siang hari sehingga sulit untuk fokus dan produktivitas menurun.
4. Risiko Obesitas
Ada kaitannya dengan poin ketiga, seperti dikutip dari Harvard T. H. Chan bahwa hormon yang mengatur nafsu makan, termasuk ghrelin dan leptin menjadi tidak seimbang ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup di malam hari. Hal ini menyebabkan obesitas karena malam hari akan mengonsumsi makan lebih banyak sebagai pengganti siang.[dny]