WahanaNews-NTB | Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggelar pasar tani menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H di Nusa Tenggara Barat (NTB) demi membantu kebutuhan pangan kepada warga dan menjaga lonjakan harga kebutuhan pokok.
Direktur Kesehatan Hewan Kementan Samsul Ma'arif mengatakan, Kementan terus mengupayakan kemudahan distribusi pangan melalui pasar mitra tani hingga jelang puasa dan Idul Fitri sesuai arahan Presiden agar semaksimal mungkin menyediakan pangan untuk masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
"Negara hadir membantu kebutuhan pangan, mendekatkan komoditas pangan ke pasar. Dengan begitu ketersediaan cukup," kata Ma'arif saat membuka Pasar Tani, di Lapangan Karang Pule, Sekarbela, Kota Mataram dalam keterangan tertulis, Selasa (26/4/2022).
Selain memperluas pasar mitra tani, ia menyatakan langkah strategis distribusi pangan yang dilakukan Kementan tidak lain dalam rangka mendekatkan produsen pangan ke daerah-daerah yang mengalami kekurangan pasokan.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat di NTB.
Baca Juga:
Kementerian PU Sinergi dengan Kementerian Pertanian, Targetkan 1 Juta Hektar Lahan Teraliri Irigasi
Dalam Pasar Tani yang juga dilakukan serentak di beberapa provinsi, produsen menjual bahan pokok seperti minyak goreng, telur, beras, dan lainnya.
Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengapresiasi gagasan kegiatan pangan murah yang dikemas dalam bentuk Pasar Tani oleh Kementan dan meminta jajarannya menginisiasi program tersebut juga dilakukan di kabupaten dan kota di wilayah itu.
"Terima kasih Pak Menteri Pertanian yang menggagas digelarnya Pasar Tani. Saya sudah minta Kadis Perdagangan, Pertanian, Peternakan, UKM dan Ketahanan Pangan untuk di daerah juga diinisiasi hal yang sama," ujarnya.
Ia menyatakan ide Pasar Tani ini, hasil pertanian bisa dijual langsung ke konsumen dengan harga yang kompetitif dan terjangkau oleh masyarakat, karena banyak jalur distribusi bahan pangan yang dipangkas sebagai ongkos.
"Semoga ini bisa bermanfaat untuk masyarakat," katanya lagi. [dny]