WahanaNews-NTB | Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengeluhkan banyaknya kontrak di BUMN yang justru merugikan perusahaan plat merah itu sendiri.
Bahkan, Ahok pun menemukan kontrak serupa di Pertamina.
Baca Juga:
Veronica Tan di Kabinet Merah Putih, Prabowo Titipkan Misi Besar untuk Anak dan Perempuan
Sebagai pengawas di Pertamina, Ahok mengaku marah dengan hal ini karena menguntungkan pihak lain di luar BUMN. Dia pun meminta Pertamina mengoreksi semua kontrak merugikan ini.
"Banyak kontrak di BUMN yang sangat merugikan BUMN termasuk Pertamina. Itu yang saya marah. Itu lagi kita koreksi," kata dia dikutip dari Youtube Panggil Saya BTP, Rabu (24/11).
Ahok tidak merinci kontrak apa saja yang ada di Pertamina yang merugikan perseroan. Namun, dia menduga ada mens rea atau niat jahat dari awal untuk mengambil keuntungan segelintir pihak ketika kontrak itu dibuat, sehingga merugikan BUMN.
Baca Juga:
Jika Diusung PDIP di Pilgub Jakarta 2024, Ahok Siap Menangkan Anies Baswedan
Dia juga menuding, pemberi tugas atau kontrak-kontrak yang merugikan BUMN itu dilindungi oknum dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Itu mens rea-nya ada. Namun mungkin anda terlindungi oknum BPK kali. Enggak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar mungkin ya, tapi kalau saya, pasti Anda (harus) diproses," lanjutnya.
Ahok juga membeberkan kerap adanya oknum di dalam BUMN yang sengaja bernegosiasi dengan pihak swasta ketika orang tersebut masih menjabat. Biasanya, kata dia, negosiasi dilakukan dengan menjanjikan posisi sebagai komisaris usai di oknum BUMN itu pensiun.
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat berkunjung ke Wilayah Kerja Panas Bumi Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong, Sulawesi Utara. Foto: Pertamina Geothermal Energy
"Jadi kadang-kadang, mohon maaf, banyak oknum Direksi BUMN seolah-olah takut, padahal juga maling. Memang ada mens rea, tiba-tiba Anda sudah jadi komut di swasta, mungkin kontraknya Anda curi ayam," tutupnya. [dny]