WahanaNews-NTB | Perhelatan akbar HK Endurance Challenge: Lombok Series 2021 (HKEC 2021), yang telah rampung dilaksanakan pada Minggu (17/10/2021) lalu, telah memberikan multiplier effect pada beberapa sektor yang berada di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain berdampak pada sektor pariwisata dan seni yang berpengaruh pada peningkatan ekonomi, sektor pendidikan, serta lingkungan, peningkatan pada sektor budaya juga terkena dampak positif dari diselenggarakannya sport tourism event berskala internasional ini.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Ajang olahraga triathlon terbesar di NTB sejak pandemi ini memang bertujuan untuk memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat di sekitar proyek yang sedang digarap PT Hutama Karya (Persero) saat ini.
Menurut pengakuan salah satu pelaku ekonomi di NTB, Lucienne, Pemilik Tugu Hotel & Resort Lombok, diadakannya acara tersebut berdampak langsung bagi Hotel Tugu.
Ia mengungkapkan bahwa dengan event ini wisatawan kembali berkunjung meramaikan hotel yang ia kelola setelah sebelumnya sempat menurun akibat pandemi selama hampir 2 tahun.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
“Kami senang sekali dengan terpilihnya Hotel Tugu sebagai salah satu venue dari HK Endurance Challenge, kesempatan ini membangkitkan kembali Hotel Tugu yang sebelumnya sejak pandemi cukup sepi. Ini juga menjadi momen penting untuk membangkitkan optimisme wisatawan untuk berwisata kembali ke Indonesia dan Lombok khususnya dengan penerapan protokol kesehatan yang optimal,” ucap Lucienne.
Sementara itu, kesenian yang tidak terlepas dari pariwisata juga mengalami peningkatan permintaan setelah diberikan kesempatan untuk ikut memeriahkan acara Gala Dinner di HKEC 202, salah satunya seni tari.
Hal ini diungkapkan oleh Suci selaku Ketua Lembaga Seni Kreasi Suci dan juga pembina dari seni tari pengisi acara HKEC 2021.
“Biasanya sebelum pandemi ini, event-event selalu penuh, namun sejak pandemi melanda kami sudah tidak melakukan pertunjukkan tari lagi karena tidak adanya permintaan. Hal ini disebabkan oleh pariwisata yang juga mati dimana seni dan pariwisata berhubungan erat, sehingga ketika pariwisata mati, maka akan berdampak sekali dengan kesenian. Namun dengan diselenggarakannya acara HK Endurance Challenge ini, kami jadi kembali diundang ke event akbar berskala internasional,” ucap Suci pada acara Gala Dinner HK Endurance Challenge, Jumat (15/10/2021) lalu.
Masih terkait dengan dampak pariwisata, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, menyampaikan, event triathlon ini juga mempengaruhi peningkatan ekonomi di Provinsi NTB.
“Sektor pariwisata merupakan pendukung penting pertumbuhan ekonomi dan investasi di NTB. Event ini menjadi awal menyambut kesiapan event-event besar lainnya,” ungkap Yusron Hadi.
Tak hanya itu, dampak dari diselenggarakannya event yang diikuti oleh 18 negara ini juga diakui oleh pengamat ekonomi Universitas Mataram.
“Karena magnet event ada di Lombok NTB, tentu akan berdampak sekali pada ekonomi sekitar,” ujar Abdul Azis Bagis, pengamat ekonomi Universitas Mataram.
HK Endurance Challenge 2021 diselenggarakan di Lombok pada 17 Oktober 2021 lalu dan diikuti oleh 100 atlet dari 18 negra.
Ajang ini merupakan event triathlon pertama di tengah pandemi yang digelar dengan protokol kesehatan ketat di mana terdiri dari 3 aktivitas olahraga, yakni renang antar pulau sepanjang 2 km, bersepeda 100 km, dan lari sepanjang 21 km.
Seiring aktivitas ekonomi yang terus meningkat dengan diselenggarakannya HK Endurance Challenge 2021 sebagai pre-event penyelenggaraan Moto GP 2022 tersebut, maka sektor transportasi, pariwisata, kuliner, dan beberapa sektor rill lainnya yang berada di kawasan Pantai Sire Lombok Utara, Senggigi Lombok Barat, dan Mandalika Lombok Tengah, dapat meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19. [non]