WahanaNews-Mandalika | Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menilai dengan disahkannya Undang-Undang Keolahragaan dan event MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan menjadi momentum para atlet Indonesia untuk meningkatkan prestasi di kancah dunia internasional.
Menurutnya, semangat dari UU Keolahragaan tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan di tiap cabang olahraga hingga tingkat internasional.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Sehingga UU tersebut kini tidak lagi menggunakan istilah 'nasional' sebagaimana UU terdahulu berjudul UU Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 Tahun 2005.
“Karena kita mengakomodasi juga sistem Olympic Charter yang bersifat universal, tidak hanya di nasional. Juga ada WADA Court yang mengadili karena kita pernah di-banned dan sudah dibuka sekarang. Mudah-mudahan nanti tidak ada atlet kita yang berprestasi tingkat internasional, tetapi Bendera Merah-Putih tidak bisa berkibar. Kan malu sekali,” ujar Fikri pada, Senin (28/2).
Fikri berharap, agar jangan sampai implementasi di lapangan berbeda dengan aturan yang sudah disusun dengan baik. Contohnya, banyak keluhan atlet yang sudah maupun belum teratasi, seperti soal aspal sirkuit.
“Karena itu, kita harus menyesuaikan dengan standar-standar yang ada. Kita juga harus menunjukkan kepada dunia bahwa kita ini profesional dan kita ini siap hadapi baik single event maupun multi event termasuk MotoGP Mandalika ini,” ujar Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI ini. [rda]