WahanaNews-Mandalika | Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kebijakan hilirisasi bahan mentah akan terus dilanjutkan walaupun Indonesia kalah dalam gugatan larangan ekspor nikel yang diajukan oleh Uni Eropa (UE).
"Saat kita mensetop ekspor bahan mentah nikel, kita dibawa ke WTO (World Trade Organization), baru dua bulan yang lalu kita kalah, tapi keberanian kita menghilirisasi bahan bahan mentah, itu lah yang akan terus kita lanjutkan, meskipun kita kalah di WTO," kata Jokowi dalam silaturahmi relawan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11) kemarin.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Buka Suara, Soal Tudingan AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel RI
Ia mengatakan Indonesia harus berani mengambil keputusan dan tidak takut terhadap negara manapun.
Jokowi ingin Indonesia menjadi salah satu dari lima besar negara dengan ekonomi terkuat pada 2045.
"Kita ingin negara kita di 2045 menjadi lima besar ekonomi terkuat di dunia. Kalau kita konsisten bekerja keras, kalau kita berani memutuskan dan tidak takut terhadap negara manapun," ucapnya.
Baca Juga:
Balai Kemenperin di Makassar Dukung Pemerataan Ekonomi Wilayah Timur
Sebelumnya, pemerintah menyetop ekspor nikel. Jokowi mengklaim kebijakan itu mampu meningkatkan nilai ekspor nikel dari Rp 15 triliun menjadi Rp300 triliun.
Meski demikian, Indonesia harus menghadapi gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Uni Eropa melayangkan gugatan atas kebijakan Jokowi menyetop ekspor bahan mentah tersebut
WTO belakangan memutuskan Indonesia kalah dalam gugatan tersebut. [dny]