WahanaNews.co | Juara dunia MotoGP, Fabio Quartararo, kembali mengeluh soal performa motornya di sesi kualifikasi MotoGP Qatar, Sabtu (5/3/2022) malam hari WIB.
Namun, kali ini ia lebih bersikap "pasrah" karena mengaku telah mengerahkan seluruh tenaga.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Fabio Quartararo berhasil duduk di peringkat dua dan lima kualifikasi dua balapan di Sirkuit Lusail, Qatar, musim lalu.
Ia bahkan finis sebagai pemenang pada balapan kedua di sirkuit tersebut, yakni MotoGP Doha.
Namun, kali ini Fabio Quartararo harus melewati Q1 terlebih dulu, hanya kali keempat sepanjang kariernya di kelas MotoGP, untuk menentukan posisi di grid Pebalap asal Perancis tersebut lalu kesulitan di Q2.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Lagi-lagi keluhan utama, yakni kurangnya tenaga di Yamaha M1 yang ia naiki, kembali muncul.
Ia hanya bisa menorehkan kecepatan maksimal 336,4 km/jam, jauh dari sang pole setter Jorge Martin yang bisa melaju 345 km/jam dengan Ducati-nya.
Mengingat faktor yang telah ia keluhkan sejak awal tes pramusim tersebut, Quartararo pun tak terlalu kecewa dengan hasil kualifikasi.
"Perasaan saya sebenarnya bagus bersama motor ini," tutur Quartararo di Motorsport.com.
"Saya hanya menempatkan diri di ambang batas, tetapi saya bukan mekanik," sambungnya.
"Saya memberikan 100 persen setiap kali berada di lintasan hari ini, besok, dan sampai akhir musim," ucapnya.
"Namun, sulit sekali," keluhnya.
"Saya hanya rider yang menaiki motor tersebut. Saya mendorong 100 persen," cetusnya.
Quartararo pun menambahkan, mengingat segala hal yang ia alami hingga titik ini, dirinya pun tak terlalu kecewa dan cenderung merasa pasrah.
"Saya tentu berharap lebih menjelang balapan di Qatar ini. Seperti biasa, ritme balap saya cepat," tuturnya, melanjutkan.
"Jadi, sejujurnya saya tak tahu harus berkata apa," tandasnya.
"Namun, saya tak super kecewa melihat sesi latihan dan latihan kualifikasi karena saya tahu telah melakukan yang terbaik dan tak bisa memperbaiki lebih dari ini," ujarnya.
Kendati demikian, permasalahan Quartararo dikatakan bukan hanya soal mesin tetapi juga cengkeraman roda belakang dan stabilitas.
"Kita lihat saja. Saya hanya akan memberikan 100 persen, saya akan mendorong mencapai batas tetapi juga harus menjaga ban," tuturnya.
"Perasaan saya pada dasarnya adalah kami kesulitan apabila tak memiliki cengkeraman roda belakang," katanya.
"Saya juga berpikir kami tidak punya margin untuk menambah kekuatan lagi di beberapa akselerasi," imbuhnya.
"Jadi, saya akan mengatakan cengkeraman roda belakang dan motornya berguncang," pungkasnya. [kaf]