WahanaNews-Mandalika | Ajang latihan bertajuk Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) yang berlangsung ke sebelas kalinya, telah resmi dibuka oleh Deputi Operasi dan Latihan Bakamla RI Laksda Bakamla I Gusti Kompiang Aribawa, CHRMP, yang mewakili Kepala Bakamla RI, di Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2022).
Di hari pertamanya ini, latihan difokuskan kepada pengantar United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).
Baca Juga:
Bakamla RI: Dua Tahun Terakhir Indeks Keamanan Laut Meningkat
Selanjutnya, pembahasan mendalam mengenai Hukum Laut langsung dikupas tuntas. Kegiatan ini turut menghadirkan para ahli di bidang Hukum Laut.
Sebut saja Prof. Stuart Kaye selaku Director of the Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS) di Universitas Wolongong, Australia.
Selain itu, narasumber dan fasilitator lainnya juga didatangkan, seperti Dosen Universitas Wolongong Dr. Leonardo Bernard, perwakilan Maritime Border Command Daniel Arnold, Komandan Kolat Koarmada RI Laksma TNI Arief Badrudin, M.Mgt.Stud., dan Fungsional Diplomat, Direktorat Hukum dan Perjanjian Kewilayahan, Kemlu RI Ahmad Almaududy Amri, Ph.D.
Baca Juga:
Bakamla RI dan UNODC Sepakat Perangi Kejahatan Maritim Internasional
Kegiatan pelatihan internasional yang berlangsung hingga Kamis (9/6) merupakan hasil kerja sama antara Bakamla RI dengan Australia, dalam hal ini Maritime Border Command (MBC) dan Australia Border Force (ABF).
Pelatihan ini pun berhasil mendatangkan perwakilan peserta dari sejumlah negara tetangga.
Terhitung dari 21 negara undangan, total 16 negara turut hadir melalui daring. Selain Indonesia, negara yang hadir adalah Australia, Bahrain, Banglades, Brunei Darussalam, Kamboja, Jepang, Maladewa, Papua Nugini, Flipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Turki, dan Vietnam.