WahanaNews-Mandalika | Sejumlah topik, termasuk penambahan kuota haji, Presidensi G20, hingga proyek Ibu Kota Negara (IKN), menjadi bahasan saat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammad bin Zayed, dan Putera Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).
"Selama tiga hari saya secara intens bertemu dengan kedua pemimpin kerajaan yang punya hubungan yang sangat spesial dengan Republik Indonesia yaitu Presiden Uni Emirat Arab Mohammad bin Zayed dan Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, di Jakarta, Minggu (19/6/2022).
Baca Juga:
Jejak Gemilang 'Bapak Air' Maruli Simanjuntak
Dalam pertemuan dengan kedua pemimpin itu, Luhut didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf.
Dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), Luhut mengaku mendiskusikan rencana penambahan kuota haji Indonesia.
Selain itu, Pangeran MBS juga menyampaikan minatnya masuk ke proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru dan program restorasi mangrove.
Baca Juga:
Jokowi Berpesan Agar Luhut Recovery Sesempurna Mungkin Baru Kembali ke Jakarta
"MBS juga menitipkan pesan kepada kami bahwa beliau berencana akan masuk dalam proyek IKN baru dan juga program restorasi dan konservasi mangrove di Indonesia," imbuhnya.
Luhut pun mengaku melihat dukungan dan semangat kedua pemimpin negara tersebut terhadap gelaran Presidensi G20 yang akan diselenggarakan November 2022.
Ia pun menawarkan Pangeran MBS untuk memberikan sambutan pada acara pertemuan pemuda dan mahasiswa Indonesia.
Kepada Presiden UEA, Mohammad bin Zayed (MBZ), Luhut meminta agar bersedia untuk mendukung pembangunan gedung Universitas NU di Yogyakarta.
"Saya percaya segala hal baik yang saya dapatkan dari dua pertemuan ini semata-mata karena bentuk penghormatan mereka terhadap Presiden Jokowi," kata Luhut.
Luhut pun berharap sinergi kedua kerajaan yang punya pengaruh besar di dunia itu bisa turut menginspirasi generasi muda Indonesia untuk membangun bangsa.
"Semoga dengan peran sinergis kedua kerajaan yang punya pengaruh penting di dunia internasional ini, bisa menginspirasi generasi muda Indonesia untuk punya semangat lebih berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara," katanya.
Kunjungan Luhut ke Arab Saudi dan UEA dilakukan guna mempersiapkan kunjungan Presiden Jokowi ke Timur Tengah beberapa waktu mendatang.
Luhut menyebut, kedua pemimpin negara Timur Tengah itu memiliki hubungan yang sangat spesial dengan Indonesia.
Ia pun menilai hubungan bisnis yang terjalin antara RI dengan Arab Saudi dan UEA didasarkan atas hubungan persahabatan.
"Rasa percaya yang besar ini terlihat ketika Pangeran Mohammmad Bin Salman menyampaikan bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi akan menjadi agenda high profile Pangeran Mohammad bin Salman," tulis Luhut. [dny]