WahanaNews-Mandalika | Bocah yang hilang 1,5 tahun Mohammad Faris Alga (9) akhirnya ditemukan di Dusun Selak, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rupanya Faris diajak tetangganya yang diduga mengalami gangguan mental, berkelana tanpa tujuan hingga ke Jawa Tengah.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Jual petai hingga tidur di rumah kosong
Faris hilang usai bermain pada suatu sore di bulan September 2020.
Faris mengaku dirinya dibawa tetangganya, Narep yang diduga mengalami gangguan mental.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Mereka pergi naik truk. Rupanya truk itu membawa mereka menuju Jawa Tengah. Di sana, keduanya berjalan kaki tanpa tujuan.
Untuk mengisi perut, mereka harus bekerja serabutan.
“Kadang jual petai, bersihkan taman,” kata Faris, Sabtu (8/1/2022).
Mereka pun tidur di tempat seadanya, asalkan ada atap.
Faris dan Narep juga sering mencari rumah kosong untuk sekadar dipakai tidur.
Keluarga sudah pasrah.
Kakek Faris, Amaq Melaye mengatakan, Faris sudah dinyatakan hilang selamanya.
Sebab segala cara sudah ditempuh untuk mencari Faris, namun gagal.
Tak hanya cara fisik, keluarga juga menemui dukun dengan berbagai ajian untuk mencari Faris.
“Cucu saya tetap tidak ditemukan, lebih dari 26 dukun saya pakai,” kata Melaye ketika ditemui anggota Brimob Lombok Tengah, Sabtu (8/1/2022) petang.
Keluarga pun pasrah hingga akhirnya kabar gembira datang dari anggota Brimob yang menemukan Alga.
“Kalau tidak ditemukan Bapak Brimob, mungkin cucu saya sudah tidak ditemukan,” kata Melaye.
Ditemukan lemas di Sirkuit Mandalika
Tak diduga, Alga justru ditemukan terbaring lemas di tepi lintasan Sirkuit Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah oleh seorang anggota Brimob yang sedang bertugas.
Faris juga ditemukan bersama Narep, orang yang mengajaknya ke Jawa Tengah naik truk.
Kompi Brimob Lombok Tengah kemudian menyambangi rumah Moh Faris Alga, bocah yang hilang 1,5 tahun dan akhirnya ditemukan di Sirkuit Mandalika.
Narep bermasalah psikis
Adapun Narep yang mengajak bocah itu, dikenal sebagai orang yang memiliki masalah psikis. Dia sudah dewasa tapi lebih suka bermain dengan anak-anak.
Komandan Kompi Brimob Lombok Tengah AKP Sandro Dwi Rahadian mengatakan, pihak keluarga memilih tidak menempuh jalur hukum terhadap Narep.
“Sudah diselesaikan secara kekeluargaan karena mengingat Narep ini memiliki kondisi psikis yang berbeda dibanding orang lainnya,” kata Sandro.
Sandro pun mengimbau masyarakat agar semakin waspada mengawasi anaknya.
“Awasi anak-anak kita, jangan sampai lalai, baik terhadap keluarga, teman ataupun siapa saja,” sebut Sandro.
Sebagai tanda syukur, Sandro dan anggotanya memberikan santunan kepada keluarga Faris.