WahanaNews-Mandalika | Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Negara G20 menghasilkan lima dokumen penting.
Salah satunya, menteri negara anggota menyepakati untuk mengakselerasi kelompok penyandang disabilitas masuk ke dalam pasar kerja yang inklusif.
Baca Juga:
PLN UID Lampung Raih Penghargaan K3 2023 dari Menteri Ketenagakerjaan RI
Adapun dalam pertemuan Presidensi G20 Indonesia bidang ketenagakerjaan telah menyelesaikan G20 Labour and Employment Ministers Meeting (LEMM).
"Alhamdulillah G20 LEMM telah terselenggara dengan baik, seluruh agenda berjalan dengan lancar dan sesuai target yang kita harapkan," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022).
Untuk kelima dokumen yang telah disepakati tersebut, pertama Action Plan on Accelerating and Monitoring the G20 Principles for the Labour Market Integration of Persons with Disabilities.
Baca Juga:
Terkait Kekerasan Seksual, Menaker: Semua Perusahaan Harus Membuat Satgas!
Dokumen tersebut berisi kesepakatan para member dalam mengakselerasi kelompok penyandang disabilitas untuk masuk ke dalam pasar kerja yang inklusif.
"Selain itu juga dilakukan monitoring implementasi serta integrasi penyandang disabilitas ke dalam pasar kerja berdasarkan daftar indikator yang akan dianalisis dan disampaikan oleh ILO dan OECD serta dilaporkan setiap 4 tahun sekali," ujar Ida.
Kedua, The G20 Policy Recommendations for Sustainable Growth and Productivity in Human Capacity Development through Strengthening Community-Based Vocational Training (CBVT).