WahanaNews-Mandalika | Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri kecewa dengan rencana penghapusan agenda World Superbike Championship (WSBK) di Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menilai alasan WSBK membuat rugi tidak masuk akal dan tidak berdasar.
"Saya kecewa kalau ada yang bilang rugi. Kalau ada indikasi tidak mau memajukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, sejak awal saja tidak usah dibuat di sini (Lombok Tengah)," ujarnya, Sabtu (17/6/2023).
Baca Juga:
UMKM Binaan Pertamina Jadi Daya Tarik Wisatawan di Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024
Lagipula, ia menilai rugi dalam hal berbisnis adalah hal biasa. Ia mengisyaratkan seharusnya rugi tidak membuat penyelenggara menghapus event balap internasional. "Nanti, kalau di sini rugi, lalu dibuat di tempat lain? Rugi, dibuat lagi. Nggak usah begitu dong," lanjutnya.
Ia malah menyinggung pengelolaan KEK Mandalika oleh PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITD) yang kerap gonta-ganti direksi. "Hampir setiap tahun jajaran direksi pimpinannya ini kan diganti. Lalu, penyebabnya apa?" tanyanya geram.
Menurut Pathul, keputusan menghapus WSBK karena alasan merugi akan membuat investor tidak berani memarkir duit mereka di KEK Mandalika. "Persoalan rugi itu biasa. Saya sering mendengar investor bakar uang bertahun-tahun rugi," imbuh dia.
Baca Juga:
DAMRI Dukung Gelaran Pertamina Grand Prix Of Indonesia 2024 di Mandalika
Selain itu, sambung Pathul, tidak ada investasi di suatu wilayah bisa langsung maju. Tentu, perlu adaptasi dan waktu. "Mungkin, Lombok ini adalah Bali 30 tahun yang lalu. Ada waktu untuk berbenah lah," jelasnya.
Tagih Janji Dana CSR Rp 90 Miliar
Pathul juga menagih janji dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk pengembangan enam desa dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Selama 2021-2023, pengelola KEK Mandalika belum mengalokasikan dana CSR Rp 90 miliar yang dijanjikan untuk enam desa penyangga.
"Dana itu ada untuk jalan, listrik, air bersih. Kenapa belum dikerjakan? Kami pertanyakan ini," tutur dia.
Pathul pun meminta DPR daerah pemilihan (dapil) NTB agar memberikan atensi khusus untuk pengembangan wisata di KEK Mandalika. "Kami harap DPR dapil NTB bersuara tentang hal ini di pusat," harapnya.
Sebelumnya, induk BUMN Pariwisata InJourney ketar-ketir terjerat utang dari pembangunan Sirkuit Mandalika. Melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, InJourney mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk membayar utangnya dengan total Rp 4,6 triliun.
Utang itu terbagi dalam dua termin pembayaran, jangka pendek sebesar Rp 1,2 triliun dan jangka panjang Rp 3,4 triliun. "Terus terang, saya tidak bisa menyelesaikan (utang) short term," tutur Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, dilansir detikOto, Kamis (15/6/2023).
Dony membeberkan acara di Sirkuit Mandalika membuat perusahaan buntung. Salah satunya, WSBK. Oleh karenanya, ia mengusulkan penghapusan WSBK dari kalender acara Sirkuit Mandalika.
"Kerugian terbesar itu dari WSBK. Bukan dari MotoGP. MotoGP ini dapat menutup biaya operasionalnya, tapi, yang WSBK ini menunjukkan kerugian," terang Dony, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR.[ss]