WahanaNews-Mandalika | Untuk membantu pemuda di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika kembangkan usaha ekonomi kreatif, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Forum CSR Kesejahteraan Sosial NTB.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, di Mataram, Selasa, mengatakan pihaknya memberikan pelatihan dan penyaluran alat sablon untuk 25 orang pemuda di lingkar KEK Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Rumah Produksi Sablon Lombok Garment di Kota Mataram, pada 27-29 Desember 2021 itu dilakukan bekerja sama dengan Forum CSR Kesejahteraan Sosial NTB selaku pelaksana dan penanggung jawab kegiatan tersebut.
"Apa yang kami lakukan untuk pemuda di KEK Mandalika merupakan bagian dari program Sosial Bank Indonesia (PSBI)," katanya.
Menurut Heru, kegiatan pelatihan tidak hanya bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan menyablon tetapi juga menjadikan pemuda KEK Mandalika bisa berperan sebagai role model untuk pemuda lainnya di Kabupaten Lombok Tengah.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Pemberdayaan pemuda KEK mandalika, kata dia, penting dilakukan karena salah satu destinasi superprioritas tersebut saat ini tengah menjadi sorotan dunia dengan hadirnya Pertamina Mandalika International Street Circuit serta akan terselenggaranya perhelatan MotoGP pada Maret 2022.
Penyelenggaraan event internasional tersebut tentunya akan membuka pintu lebar bagi peningkatan perekonomian masyarakat di NTB, khususnya di Kawasan Mandalika.
"Sehingga untuk memanfaatkan momentum tersebut dengan maksimal, masyarakat dituntut untuk mampu mempersiapkan diri dengan melihat berbagai peluang bisnis yang menguntungkan," ujarnya.
Ia mengatakan peluang bisnis dari usaha sablon sendiri terpantau menjanjikan bagi masyarakat, terlebih setelah bangkitnya pariwisata NTB setelah penyelenggaraan World Superbike pada November 2021.
Manfaat dari bisnis tersebut, menurut Heru, banyak dirasakan pengusahanya seiring meningkatkan jumlah pemesanan suvenir dan seragam dari para wisatawan maupun panitia dalam event tersebut.
"Ke depannya, bisnis sablon dinilai akan mampu meningkatkan perekenomian masyarakat dalam jangka panjang terlebih menjelang penyelenggaraan event MotoGP 2022 tahun depan," katanya. [rda]