WahanaNews-Mandalika | Belasan wanita dari kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat mengikuti grand final untuk memperebutkan Mahkota Putri Mandalika yang merupakan rangkaian kegiatan Bau Nyale (Menangkap cacing laut) di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tanggal 10-11 Februari 2023.
"Dari 15 peserta yang mengikuti final malam ini bakal ditetapkan menjadi 5 besar dan satu dinobatkan menjadi Putri Mandalika 2023," kata Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri saat malam grand final Putri Mandalika di halaman kantor bupati setempat, Sabtu.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pertamina Jadi Daya Tarik Wisatawan di Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024
Ia mengatakan, ajang Bau Nyale yang merupakan tradisi masyarakat sasak itu membuat Lombok Tengah terkenal hingga di mata dunia. Selain itu, Bau Nyale ini telah ditetapkan menjadi kalender pariwisata nasional oleh Pemerintah Pusat.
"Jika kita makan nyale ini kita akan awet muda. Itulah cerita Putri Mandalika yang rela berkorban dengan terjun ke laut untuk orang banyak," katanya.
Ia juga menegaskan kepada para juri untuk mengedepankan azas keadilan, sehingga kualitas dan SDM Putri Mandalika bisa memberikan manfaat bagi kemajuan Lombok Tengah.
Baca Juga:
DAMRI Dukung Gelaran Pertamina Grand Prix Of Indonesia 2024 di Mandalika
"Produk Putri Mandalika ini harus lebih berkualitas," katanya.
Selain itu, bagi peserta yang terpilih supaya terus meningkat kemampuan dan penampilan, karena masih banyak ajang lainnya yang bakal di ikuti untuk mempromosikan pariwisata Lombok Tengah.
"Apa yang menjadi harapan kita semua bisa terwujud untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, menyatakan perayaan puncak Bau Nyale (menangkap cacing laut) yang merupakan tradisi budaya sasak bakal dipusatkan di Pantai Tanjung Aan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, 10-11 Februari 2023.
"Perayaan malam puncak Bau Nyale di Pantai Tanjung Aan. Bau nyale tetap di Pantai Seger pada pagi hari," kata Bupati Lombok Tengah.
Ia mengatakan, lokasi peringatan puncak Bau Nyale itu telah dilakukan rapat koordinasi bersama semua pihak termasuk tokoh agama dan para budayawan. Sehingga ia berharap kepada para kades dan tokoh masyarakat agar tidak memperdebatkan lokasi acara Bau Nyale.
"Jangan dipersoalkan untuk lokasi acara perayaannya. Mari kita dukung kegiatan ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ajang Bau Nyale di selenggarakan di Pantai An untuk menjaga pembangunan di wilayah Barat KEK dan Sirkuit Mandalika. Hal itu dilakukan, karena sebentar lagi akan menyelenggarakan ajang WSBK bulan Maret 2023.
"WSBK bakal digelar lagi Sirkuit Mandalika," katanya.
Untuk itu, ia mengajak semua masyarakat untuk saling menjaga suasana kondusif di wilayah Kabupaten Lombok Tengah sehingga pertumbuhan ekonomi dan kemajuan pariwisata di Lombok Tengah terus berkembang.
"Kita jaga kamtibmas untuk kemajuan daerah ini," katanya.[ss]