WahanaNews-Mandalika | Pemerintah berupaya menggerakkan perekonomian nasional dan mengembangkan pariwisata, khususnya sport tourism.
Saat ini, Indonesia pun sedang menggelar ajang selancar paling bergengsi di dunia, World Surfing League (WSL) Championship Tour 2022 di Pantai Plengkung (G-Land), Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca Juga:
Jabar International Marathon 2022 Digelar di Kabupaten Pangandaran
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo Septriana Tangkary mengatakan, Kemenkominfo sebagai pengampu fungsi Government Public Relations (GPR) sangat mendukung dan membantu mempublikasikan perhelatan internasional ini kepada publik dan dunia.
"Ajang ini diharapkan dapat menggerakkan sektor perekonomian dan meningkatkan pariwisata melalui sport tourism dan keindahan alam serta keramahan Indonesia kepada dunia,” ujarnya dalam keterangan tulis, Sabtu (28/5/2022).
Ajang WSL Championship Tour 2022 di Pantai Plengkung (G-Land), Banyuwangi, telah dibuka pada Jumat (27/5/2022) oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
Baca Juga:
Labuan Bajo NTT Bisa Jadi Icon Baru Lari Marathon di Indonesia
"Banyak negara mulai mengembangkan sport tourism dan Indonesia memiliki potensi sport tourism yang sangat besar dan dapat mendatangkan manfaat ekonomi yang tidak sedikit. Paket-paket sport tourism yang dikemas dengan menarik agar menarik wisatawan dari berbagai negara berkunjung ke Indonesia," ucapnya.
Menpora Zainudin Amali mengatakan,, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah mendukung sport tourism dan akan menarik sebanyak mungkin perhelatan Internasional ke Indonesia.
"Ke depannya akan banyak ajang kompetisi olahraga dunia di Indonesia di antaranya Piala Dunia Sepak Bola U-20, Piala Dunia Bola Basket, dan kejuaraan dunia Biathle/Triatle UIPM yang akan dilaksanakan pada 2023," ucap Menpora.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, dipilihnya Pantai Plengkung atau G-Land, karena pantai tersebut memiliki pesona tersendiri.
G-Land Banyuwangi dikenal sebagai surga dan destinasi impian para peselancar dunia dengan ketinggian ombak mencapai enam sampai delapan meter.
“Ajang bergengsi kelas internasional ini diharapkan juga dapat menggerakkan perekonomian, pengembangan infrastruktur dan akomodasi lebih baik, dan pengembangan pariwisata khususnya sport tourism, serta seni budaya dan produk lokal yang berkembang di Banyuwangi”, katanya.[dny]