WahanaNews-NTB | Guna mempercepat realisasi investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Indonesia, Presiden Jokowi membentuk tim khusus. Tim teknis itu terdiri dari tim yang menangani investasi melalui Indonesia Investment Authority (INA atau Lembaga Pengelola Investasi/LPI) dan investasi langsung.
"Kemarin Bapak Presiden sudah buat tim, di mana tim teknis urusan INA itu oleh Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan investasi langsung (FDI) dipegang kami, Kementerian Investasi, dan sebagai komandannya yaitu Menko Marves Pak Luhut karena beliau adalah Menkonya," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis (11/11).
Baca Juga:
Mudikpedia, Panduan Lengkap untuk Perjalanan Mudik yang Menyenangkan
Bahlil menuturkan, pihaknya telah menjabarkan strategi yang akan dilakukan untuk bisa mempercepat realisasi investasi UEA senilai USD 44,6 miliar itu. Kementerian Investasi sendiri juga telah membentuk satuan tugas (task force) untuk bisa menangani belasan proyek investasi tersebut dari awal hingga akhir.
"Jadi nanti Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Investasi, akan mendatangi itu perusahaan, nanti seluruh perizinannya kita yang urus. Seluruh masalah dalam negerinya kita urus, nanti urusan mereka adalah membawa teknologi, membawa modal dan membawa pasar," katanya.
Bahlil menyebut hal itu dilakukan agar ada kolaborasi dalam upaya mempercepat realisasi investasi. Dia menegaskan pemerintah Indonesia tidak bisa lagi hanya duduk di belakang meja untuk bisa dapat investasi.
Baca Juga:
KPP Pratama Kalideres Salurkan Paket Sembako untuk Korban Banjir di Tegal Alur
"Kami di Kementerian Investasi, polanya adalah menjemput bola, bukan menunggu bola. Karena rakyat dan negara akan mendapatkan multiplier effect ketika mereka sudah bisa beroperasi. Kalau baru komitmen, dapat izin, itu belum selesai," katanya.
Kawal Realisasi Investasi